![]() |
source : Womenworking.com |
Konon katanya perempuan diciptakan dari tulang rusuk lelaki
untuk dijadikan pendamping. Bukan untuk jadi alas dan bukan untuk jadi kepala.
Namun, disadari atau tidak, sampai sekarang masih banyak terjadi kasus-kasus
perdagangan manusia (trafficking) dan juga kekerasan fisik dan psikis yang
terjadi pada perempuan dan anak. Pertanyaannya, mengapa mahluk lemah secara
fisik ini seringkali dijadikan ‘mangsa empuk’ dimana pelakunya adalah kaum lelaki
yang sebagian besar merupakan orang terdekatnya?
![]() |
sebanyak kurang lebih 100 Blogger menghadiri talkshow The Power Of content di Binus University |
Memang sih tidak dapat dipungkiri, sampai detik ini masih banyak perempuan yang berfokus
pada 4P yaitu peraduan, pinggang, pigura dan pergaulan. Pernyataan tersebut
terucap dari seorang penulis buku Kang
Maman Suherman dalam Talkshow bertema “The
Power Of Content” yang diselenggarakan POKJA Serempak dari KPPA dan Binus
University 27 Oktober 2016 lalu. Menurut Kang Maman, Peraduan maksudnya
perempuan menyediakan diri menjadi alat pemuas birahi lelaki. Pinggang
maksudnya perempuan hanya berfokus pada bentuk tubuhnya. Pigura maksudnya
perempuan berfokus pada kecantikan fisiknya saja. Dan Pergaulan maksudnya
perempuan hanya berfokus pada hal-hal remeh temeh seperti bergosip.
Ada satu hal yang luput dari fokus perempuan selain 4 P tadi
yaitu Pilar. Menurut Ibu Ratna Susianawati
KaBiro Hukum dan humas KPPA, dilihat dari demografi penduduk, dua pertiga
jumlah penduduknya adalah perempuan dan anak yang masih rawan terhadap
kekerasan dan pelecehan seksual karena dianggap sebagai mahluk yang lemah. Untuk
itu, seorang perempuan harus mempunyai ‘daya’ untuk menjadi Pilar Negara.
Karena di tangan perempuanlah, pola asuh pada anak-anaknyalah yang akan menentukan
nasib bangsa kita kelak seperti apa.
Program 3Ends
Dalam rangka pemberdayaan potensi perempuan, salah satu program
yang diusung Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik
Indonesia adalah program 3Ends. Nah, apa saja 3 Ends tersebut :
1.
End violence against women and children. Akhiri
kekerasan pada perempuan dan anak.
2.
End human trafficking. Akhiri perdagangan
manusia.
3.
End barriers to economis injustice. Akhiri
kesenjangan ekonomi antara perempuan dan lelaki.
Acara yang bertepatan dengan Hari Blogger Nasional ini
diadakan di kampus Binus University FX Senayan dan dipenuhi oleh kurang lebih
100 orang Blogger undangan. Ibu Martha
Simanjuntak Ketua TIM POKJA Serempak dari KPPA sekaligus Founder IWITA (Indonesian Women IT
Awareness) menyatakan dukungannya kepada Blogger untuk dapat membagikan
kontent-konten tulisan yang bermanfaat
khususnya mengenai pemberdayaan perempuan. Beliau mengatakan, melalui
media blog pribadi atau menjadi contributor di Portal Serempak tulisan Blogger
diharapkan bisa menjadi inspirasi pembaca. Bisa menyuarakan keberanian apabila
mengalami pelecehan seksual, berani mengadukan kepada pihak berwenang, mampu memberdayakan
diri ketika menjadi korban dan ikut berperan serta mendukung kesetaraaan dengan
lelaki.
![]() |
Beberapa ide bahan tulisan yang mendukung program 3Ends di portal Serempak |
TIPS Blogger
Masalahnya kontent blog yang gimana sih yang bermanfaat dan
menginspirasi pembaca? Apa aja do and do’nt yang perlu diketahui? Lalu, apa
tipsnya untuk memperbanyak pengunjung blog? Di sessi ini Ibu Inna dari Binus
University, Teh Ani Berta aktivis Sosmed dan Pak Irwin Day seorang pakar IT
dengan senang hati membagikan ilmunya.
Bila dicermati, tulisan Blogger memang berbeda dengan tulisan
Wartawan. Tulisan Blogger sifatnya independen alias tidak tergantung PEMRED seperti
halnya Media. Meski begitu tetap ada hal-hal yang harus dicermati seorang Blogger
sebelum mempublish tulisannya karena ada tanggung jawab sosialnya. Sebagaimana ungkapan
“mulutmu harimaumu” maka tulisan dalam Blog jadi bermakna “tulisanmu
harimaumu”. Think twice guys before publish!
![]() |
warna design blog menentukan branding blog kita. Jadi pastikan passion kita apa untuk dituangkan dalam warna blognya |
Untuk menciptakan tulisan yang bermanfaat bagi pembacanya, saran dari
ibu Inna simple sekali, “menulislah dengan konsisten. Jangan lupa bagikan di
sosmed yang dimiliki dan undang pembaca
untuk berkomentar.”
Selain itu, menurutnya, penting
sekali seorang Blogger mengenal Google Analytic dan fungsi SEO untuk
optimalisasi blognya. Dan yang terutama, nieche blog yang spesifik adalah yang
terbaik. Karena, dengan memfokuskan diri untuk menulis di bidang yang disukai
dan dikuasai maka tulisan lebih akan punya ‘feel’.
“Harimau mati meninggalkan gading, Blogger mati meninggalkan tulisan
yang kuat dan bermanfaat. ~ Ibu Inna A. Murwani.
Ditambahkan oleh pak Irwin Day,
seorang pakar IT . Supaya banyak ‘viewer’ atau pengunjung ke blog kita maka
tulisan kita sebaiknya ada unsur edukasi, mengandung informasi, menghibur dan
bisa menginspirasi. Dan pesannya satu lagi, JANGAN COPAS.
Nah, untuk menghasilkan tulisan
orisinal bermanfaat dan menginspirasi ada banyak sumber yang bisa dijadikan
bahan tulisan. Bisa melalui pengalaman pribadi ataupun menghadiri suatu acara
undangan. Menyikapi Blogger yang diundang untuk menghadiri sebut aja acara
talkshow, diskusi, seminar atau launching produk, Teh Ani Berta aktivis Sosmed
menyarankan untuk menuliskan reportasenya paling lambat dua hari setelah acara.
“Kalau tidak mau nulis ya jangan datang,” katanya.
![]() |
Saran Teh Ani untuk menjadi Maestro dalam Artikel blog |
Pesannya satu lagi, menulislah
banyak-banyak. Boleh di blog pribadi maupun aktif menjadi contributor lepas sebuah
website tak berbayar misalnya di portal Serempak. Yang terpenting, Tulislah apa
yang kita sukai sebagaimana kata pak Irwin Day dan Teruslah bersumbangsih lewat
tulisan tanpa hitung untung rugi kata Teh Ani Berta.
![]() |
ki-ka ; Ibu Ratna, Kang Maman, Ibu Inna, Teh Ani, Pak Irwin, Ibu Martha |
Yup, menjadi cantik aja tidak cukup. Perempuan juga harus cantik hatinya, cantik pikirannya, cantik jiwanya untuk memenangi pertarungan hidup. Karena perempuan cantik bukanlah berfokus pada peraduan, pinggang, pigura dan pergaulan aja. Dengan menjadikan P yang ke lima yaitu pilar maka seorang wanita bisa mempunyai 'daya'. Bukan jadi Barbie semata. Yuk, jadi perempuan berdaya, bukan bergaya! Yuk jadi Blogger berdaya, bukan Blogger bergaya!
![]() |
Kami mengenakan busana dengan sentuhan nasional sebagai bentuk bersatunya keberdayaan perempuan Indonesia |
Wah...ulasannya lengkap banget mbak....saya jadi semangat ngeblog nih..:)
BalasHapusSetuju banget bahwa cantik fisik saja tidak cukup tapi harus cantik hati serta pikiran,,:)
Ulasannya penuh manfaat mbak, thanks for sharing, btw.
BalasHapusSalam,
Syanu.
Yipiii, karena bergaya aja ndak cukup, good words mbaknyaaa
BalasHapusSalam,
Roza.